Diksi
Kata 'elaborate' punya makna positif dalam bahasa Inggris, tapi versi USA. Dalam versi UK, maknanya bertolak belakang. Dalam konteks USA, kata ini menunjukkan 'penjelasan yang mendalam', sementara dalam konteks UK menunjukkan 'penjelasan yang bertele-tele'.
Ini satu fenomena variasi makna diksi. Dan ini tidak baru. Karena dalam bahasa Jawa versi ngapak, ada juga fenomena sejenis.
Kata 'langka' di Kebumen dan Tegal punya makna yang berbeda. Di Kebumen maknanya 'masih ada sedikit', di Tegal 'habis sama sekali'.
Fenomena yang hampir mirip adalah variasi makna dalam lintasan waktu. Kata 'pecah' contohnya. Dulu maknanya cenderung negatif. Sekarang anak-anak muda menggunakan 'pecah' untuk mengekspresikan keterpesonaan yang luar biasa. Ada juga kata 'masuk'. Gagasan yang disertai persetujuan, biasanya diekspresikan dengan 'masuuk'.
Orangtua dan pendidik perlu memahami fenomena satu ini karena bisa jadi jalan masuk menuju kajian psikologi sosial mutakhir. Sehingga orangtua dan pendidik jadi lebih paham cara membangun komunikasi efektif kepada anak.
Jika tidak, kemungkinan besar gap-generation terjadi. Orangtua juga pendidik tidak nyambung dengan anak-anak, anak-anak juga merasa alergi. Salah paham sering terjadi. Hubungan pun merenggang.
Sementara itu, bagi penulis naskah pidato, pemahaman terhadap variasi makna diksi penting untuk menggapai dua hal sekaligus: Menghindari kesalahan dalam menyampaikan pesan, dan menguatkan impressi redaksional.
Profesi lain, seperti penulis berita dan sastrawan, sangat butuh pemahaman ini. Sehingga bukan hanya buku yang dibaca, tapi juga realitas sosial dengan berbagai dinamikanya.
Demikian. Masuuuk, Saudara?
Post a Comment