RakerCamp Pemuda Hidayatullah DIY-Jatengbagsel 2023
Selalu ada yang fresh dalam benak Pemhida DIY-Jateng Bagsel. Rakerwil yang biasanya dikemas dalam bentuk agenda formal nan eksklusif, diputarbalikkan menjadi Rapat Kerja non-formal nan kreatif di Rimba bertajuk RakerCamp (Rakerwil + Camping Ukhuwah). "Selain untuk sarana pengakraban Pemhida se DIY-Jateng Bagsel, RakerCamp ini kita inisiasi guna meneguhkan bahwasanya substansi rapat adalah adanya topik pembahasan, orang yang membahas lengkap dengan gagasan yang ditawarkan. Bukan saatnya kita mempermasalahkan harus adanya ruang nyaman atau fasilitas mapan ketika mengadakan rapat semacam ini dalam lembaga kita," papar Izzul Muslimin, Ketua PW Pemhida DIY-Jateng Bagsel.
Studium Generale sebagai agenda Pra-Rakerwil diisi oleh Ustadz Je dan Ustadz Fuad, membahas Psywar dan Geopolitik Internasional. #NgopiInspirasi pun juga diadakan sebagai acara Pra-Rakerwil, sharing inspiratif bagaimana menggagas Pemuda yang Progresif Bergerak sebelum orang lain Berpikir oleh Ustadz Ahmad Hamim.
Hebohkan Silatnas dengan Karya Visual dan Mini Bioskop
Rakerwil khidmat diikuti oleh peserta, dan menghasilkan beberapa program progresif revolusioner. Kebanyakan program yang diusung oleh PW DIY-Jatengbagsel ini mengarah ke seni budaya, karena karakter da'i dan mad'unya seperti itu. Dakwah Kreatif, Penyusunan Buku Kompilasi Gagasan Pemhida untuk Dunia, Upgrade Tata Bahasa Jawa sebagai bentuk adab kita berkomunikasi dengan mayoritas masyarakat DIY-Jateng Bagsel, dan program keren lainnya dicanangkan dalam rapat ini.
"Kami akan turut menghebohkan Silatnas besok November, dengan karya visual serta video dokumenter. Doakan juga, kami akan membuat mini bioskop nanti di Silatnas" terang Bang Ipul Kadep OPJ. Sungguh sebuah pembaharuan gagasan yang akan Pemhida tawarkan.
RakerCamp yang menghadirkan Pameran Poster Dakwah ini ditutup dengan penampilan Standup Religi - Roasting Dinamika Hidayatullah. Talent dengan kemampuan kecerdasan komunikasi verbal meramu materi keresahan yang dituangkan dalam pidato monolog. Roasting, bukan berarti mencela namun upaya otokritik terhadap lembaga kita sebagai bentuk cinta. Gelak tawa menyertai pagelaran roasting ini, namun hal itu justru menyadarkan kita, masih banyak yang perlu kita benahi dalam pengelolaan lembaga, hingga organisasi Hidayatullah kita ini yang tercinta.
Semoga membawa angin segar, apapun yang diprogramkan dalam rapat ini hingga mudah terealisasi, dan membentuk kontribsi nyata dalam membangun peradaban Islam.
Post a Comment