Dukung Penjajah, Presiden Amerika: “Anda Tak Perlu jadi Yahudi untuk Menjadi Zionis”
Amerika kembali memberikan dukunganya kepada ‘Israe, hal ini disampaikan Presiden AS Joe Biden mendarat di Bandara Ben Gurion ‘Israel’ pada hari Rabu di awal tur Timur Tengahnya. Biden disambut di bandara oleh Perdana Menteri ‘Israel’ Yair Lapid, wakilnya Naftali Bennett dan Presiden Isaac Herzog, menurut surat kabar The Times of Israel.
“Anda tidak perlu menjadi seorang Yahudi untuk menjadi Zionis,” kata Biden setibanya di sana, mengulangi komentar masa lalu yang dia buat tentang ‘Israel’. “Ini adalah kunjungan kesepuluh saya, dan setiap kesempatan yang saya miliki untuk kembali ke tanah kuno ini adalah berkah karena hubungan antara rakyat Amerika dan ‘Israel’ sangat dalam,” kata Biden. “Hubungan antara orang-orang ‘Israel’ dan orang-orang Amerika sangat dalam, dan dari generasi ke generasi hubungan itu tumbuh saat kita saling berinvestasi dan bermimpi bersama,” katanya.
Lapid, pada bagiannya, menggambarkan kunjungan Biden sebagai bersejarah karena “itu mengungkapkan ikatan yang tidak dapat dipecahkan antara kedua negara kita.”
Perdana Menteri ‘Israel’ menyebut Biden “salah satu teman terbaik yang pernah dikenal ‘Israel’,” dan merujuk pada presiden AS yang menyebut dirinya seorang Zionis di masa lalu. Biden akan mengunjungi Tepi Barat sebagai bagian dari turnya di mana ia akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Ini adalah kunjungan ke-10 Biden ke negara itu. Yang pertama adalah pada tahun 1973, ketika dia menjadi senator AS periode pertama dari Delaware.
Biden akan menghabiskan dua hari di Yerusalem untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin ‘Israel’, termasuk Lapid dan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sebelum bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas pada hari Jumat di Tepi Barat yang diduduki.
Presiden AS dijadwalkan terbang langsung dari ‘Israel’ ke Arab Saudi pada hari Jumat untuk berpartisipasi dalam KTT regional Arab di kota Jeddah dengan partisipasi para pemimpin Arab dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Bahrain, Oman, Irak, Yordania dan Mesir.*
Rep: Ahmad
Editor: Insan Kamil
Sumber : www.hidayatullah.com
Post a Comment